Jumat, 26 September 2014

Sore(2)



Perbedaan itu mengubah segala cara pandang dan salah satu dari perbedaan itu memberikan bukti nyata untuk tetap bertahan . Apapun itu yang  dilakukan maupun kebiasaan semuanya akan berjalan sesuai harapan yang nyatanya tak pernah sampai untuk dikunjungi. Manusia itu beragam dan keanekaragaman itu lah yang membuat satu persatuan di khatulistiwa Indonesia. 
Bertahan dan ketahanan itu yang akan memperkuat keyakinan dari hati bukan dari emosi sesaat. Keyakinan akan adanya harapan dan perjuangan yang menuju satu kepastian asa bukan khayalan belaka. Jika melihat di sekeliling dengan sudut pandang berbeda, semua itu akan menyatakan warna di setiap pilihan. Manusia tetap saja manusia, berdiri sendiri ataupun saling berpegangan.
Asa, impian, cita-cita, semua itu akan menjadi tujuan pasti untuk apa hidup dijalankan, untuk apa langkah kaki ini terus berjalan, dan untuk apa kita harus bernapas. Bermula dari rasa ingin tahu yang besar dan terus merambat ke jalur asa yang ingin semua itu terwujud dalam cita-cita. Rasa bangga juga akan mewarnai setiap pengorbanan yang harus dikeluarkan atau lebih baik kembali di rasa bangga.
#Surat


Sore, kali ini aku kembali setelah sekian lama aku tak menyapamu dalam pandanganku. Sore, masih ingatkah dengan pembicaraan kita saat sebelum malam menyapa. Kali ini, aku ingin menyapamu sore, menanyakan kembali pertanyaan yang ku sampaikan waktu itu. Masih ingatkah kau sore tentang itu semua? Disini, aku menemukan lebih dari satu warna yang selalu bersinar setelahmu sore. Disini juga aku menemukan berbagai nadi yang tak pernah kulalui sore. Aku ingin mendengarmu sore. Kali ini aku kembali terperangah pada setiap pertanyaan yang kutemukan sore. Ya, kali ini dan waktu ini sore. Pernahkah kau berpikir sore bahwa setiap keadaan itu seperti quasiequilibrium yang kadang tak tentu dan berharap menuju satu state kepastian sore. Aku ingin mendengarmu sore. Aku ingin kembali menatapmu sore sebelum malam menjemputmu sore. Aku sendiri tak pernah terpikir jika aku akan kembali seperti aku mempertanyakan jawabanku kepadamu sore. Ah, itu sungguh sudah terlalu lama dan tak pernah selesai untuk dipertanyakan. Lebih dari itu sore, aku tak pernah mendengar lagi jawaban dan pertanyaan yang sering ku temui sore. Ah, lebih baik lagi sore jika kau sendiri bertemu langsung dengan pertanyaan dan jawaban itu sore. Benar, itu lebih baik lagi sore jika kau mendengar dan memperhatikan pertanyaan itu sore di sini sebelum malam. Berharap itu semua lebih dari ini sore. Ya sore, aku masih memiliki sejuta pertanyaan untukmu dan aku ingin meminta jawabmu sore untukku disini.  Tapi, itu semua kadang membuatku iri padamu sore yang kau bisa menganggap hal itu sederhana dalam harmonis lentera. Sudahlah sore, aku juga tak mengerti kenapa aku begitu menyimpan semua untukmu sore dalam realita. Aku harap kita akan berjumpa lagi sore, di tempat dan waktu yang berbeda. Semoga kau menemukan apa arti sore untukku?

-Intan Sari, Bandung 25 September 2014, Rangkaian cerita sore-

Serendipity

   Before the moonshine came out to announce the day will be clear with shining stars, the sun has been informed to the sky do not move thos...