Perbedaan itu mengubah segala cara pandang dan salah satu dari perbedaan itu memberikan bukti nyata untuk tetap bertahan . Apapun itu yang dilakukan maupun kebiasaan semuanya akan berjalan sesuai harapan yang nyatanya tak pernah sampai untuk dikunjungi. Manusia itu beragam dan keanekaragaman itu lah yang membuat satu persatuan di khatulistiwa Indonesia.
Bertahan dan ketahanan itu yang
akan memperkuat keyakinan dari hati bukan dari emosi sesaat. Keyakinan akan
adanya harapan dan perjuangan yang menuju satu kepastian asa bukan khayalan
belaka. Jika melihat di sekeliling dengan sudut pandang berbeda, semua itu akan
menyatakan warna di setiap pilihan. Manusia tetap saja manusia, berdiri sendiri
ataupun saling berpegangan.
Asa, impian, cita-cita, semua itu
akan menjadi tujuan pasti untuk apa hidup dijalankan, untuk apa langkah kaki
ini terus berjalan, dan untuk apa kita harus bernapas. Bermula dari rasa ingin
tahu yang besar dan terus merambat ke jalur asa yang ingin semua itu terwujud
dalam cita-cita. Rasa bangga juga akan mewarnai setiap pengorbanan yang harus
dikeluarkan atau lebih baik kembali di rasa bangga.
#Surat
Sore, kali ini aku kembali
setelah sekian lama aku tak menyapamu dalam pandanganku. Sore, masih ingatkah
dengan pembicaraan kita saat sebelum malam menyapa. Kali ini, aku ingin
menyapamu sore, menanyakan kembali pertanyaan yang ku sampaikan waktu itu.
Masih ingatkah kau sore tentang itu semua? Disini, aku menemukan lebih dari
satu warna yang selalu bersinar setelahmu sore. Disini juga aku menemukan berbagai
nadi yang tak pernah kulalui sore. Aku ingin mendengarmu sore. Kali ini aku
kembali terperangah pada setiap pertanyaan yang kutemukan sore. Ya, kali ini
dan waktu ini sore. Pernahkah kau berpikir sore bahwa setiap keadaan itu
seperti quasiequilibrium yang kadang tak tentu dan berharap menuju satu state
kepastian sore. Aku ingin mendengarmu sore. Aku ingin kembali menatapmu sore
sebelum malam menjemputmu sore. Aku sendiri tak pernah terpikir jika aku akan
kembali seperti aku mempertanyakan jawabanku kepadamu sore. Ah, itu sungguh
sudah terlalu lama dan tak pernah selesai untuk dipertanyakan. Lebih dari itu
sore, aku tak pernah mendengar lagi jawaban dan pertanyaan yang sering ku temui
sore. Ah, lebih baik lagi sore jika kau sendiri bertemu langsung dengan
pertanyaan dan jawaban itu sore. Benar, itu lebih baik lagi sore jika kau
mendengar dan memperhatikan pertanyaan itu sore di sini sebelum malam. Berharap
itu semua lebih dari ini sore. Ya sore, aku masih memiliki sejuta pertanyaan
untukmu dan aku ingin meminta jawabmu sore untukku disini. Tapi, itu semua kadang membuatku iri padamu
sore yang kau bisa menganggap hal itu sederhana dalam harmonis lentera.
Sudahlah sore, aku juga tak mengerti kenapa aku begitu menyimpan semua untukmu
sore dalam realita. Aku harap kita akan berjumpa lagi sore, di tempat dan waktu
yang berbeda. Semoga kau menemukan apa arti sore untukku?
-Intan Sari, Bandung 25 September 2014, Rangkaian cerita sore-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar