Menghilang, kemanakah semua orang disini? Kemanakah mereka pergi? Aku langsung membuka lemari di dalam kamar rahasia yang kuncinya hanya aku seorang mengetahuinya. Mereka semua menghilang ini tidak mungkin. Aku mencari setiap sudut lemari itu mungkin masi tersisa satu barang yang dapat membawaku ke mereka. Mereka harus segera ditemukan karena mereka adalah kunci pertama untuk membuka jawaban masalah ini. Tidak ada. Kemanakah benda itu, tidak mungkin benda itu menghilang juga. Aku ingat dia pernah mengatakan sesuatu jika membutuhkan benda itu tidak bisa dicari dengan hati yang kusut melainkan hati yang suci dan jernih. Tidak, kalau begitu ak baru bisa kesini lagi setelah 3 hari agar aku bisa menemukan benda tersebut. Hatiku sekarang sedang kusut dan hitam sehingga aku tidak bisa menemukan benda itu.
Hatiku seperti ini karena beberapa hari lalu aku
kehilangan satu titik yang berharga buatku. Aku kehilangan titik tersebut dan
aku mendapatkan titik hitam yang sekarang aku sedang mencari obat untuk menghapusnya.
Tetapi bagaimana, aku sendiri masih enggan untuk membuang titik hitam itu
karena titik hitam itu seolah membuatku harus berada disini sampai aku masih
bisa bertahan kedepannya. Aku seperti dikendalikan oleh titik hitam itu, pernah
aku mencoba keluar dan menghapus sedikit titik hitam itu tetapi menghapusnya
membuat titik hitam itu kembali dan menyebar bak virus dengan cepat. Aku tau
bahwa aku harus menusuk titik hitam itu agar aku bisa keluar lagi-lagi soal
keadaan dimana aku tak bisa mengimbangi
antara keberanian dan ketakutanku. Aku terdiam. Bagaimana dalam waktu sesingkat
itu hatiku bisa kembali bersih, suci, dan putih. Aku terdiam memandangi purnama
yang menyorot dibalik jendela dekat lemari.
Kejadian sebelumnya aku mengingatnya,ketika aku berlarian
menyembunyikan benda itu di dalam ruangan besar yang semua orang tidak
mengetahui untuk membukanya selain aku. Aku bahkan bersyukur ketika benda itu
masih ada dalam di tempat yang tak pernah terpikirkan semua orang tatkala itu
hatiku masih bersih, suci, dan putih sehingga aku bisa melihat benda itu dan
bisa menyembunyikan benda itu. Sekarang setalah beberapa bulan lamanya sejak
kejadian yang terjadi di rumah yang dibangun dengan desain yang unik yang semua
orang mungkin akan terkagum-kagum
melihatnya, aku tidak bisa melihat benda itu karena mataku kabur dengan
isi rumah ini. Koridor yang berkelok seperti teka-teki dan permainan papan
catur membuatku hilang akan ssesungguhnya diriku ini. Dulu, aku bisa
mengendalikan rumah ini dan aku selalu mempunyai startegi unik untuk memecahkan
papan catur dan teka-teki itu. Berbeda dengan sekarang, aku kehilangan kunci
utama mengendalikan rumah ini. Aku menghilangkannya karena keegoisan diriku
bahkan untuk melihat kunci pertama aku harus mengembalikan hatiku dulu. Bagaimana
jika aku terperangkap dalam permainan ini? Bahkan semua orang menghilang dan
aku sendiri.
Sejak dulu ketika aku mendapatkan rumah ini, aku tak
pernah memimpikan sebelumnya. Aku hanya tertuju pada pesona rumah sederhana di
bagian barat. Aku tak pernah untuk memiliki rumah ini. Takdir berkata lain, aku
mendapatkan rumah ini karena ketulusan dan kesungguhanku. Hebatnya lagi aku
bisa mengetahui setiap letak detail benda-benda yang ada di rumah ini. Memang
dari dulu rumah ini dibangun dikususkan untukku yang hanya bisa
mengendalikannya karena ketulusan hati tetapi jika hatiku terkena titik hitam,
rumah ini akan manjadi perangkap buatku sendiri, tak pikir panjang aku langsung
menerima rumah ini. Lihatlah rumah ini, penuh dengan arsitek dengan benda-benda
unik dan langka. Semua orang akan terkagum-kagum tetapi semua orang awam akan
kehilangan dirinya jika tidak bisa memahami rumah ini. Rumah ini sendiri yang
akan menyeleksi siapa yang berada didalamnya. Tak butuh waktu lama untukku
untuk memahami dan mengendalikan rumah ini karena dulu hatiku putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar