Rabu, 12 Agustus 2015

Sambungan Awal (1)




Warna mendung bukannya langit melainkan kaca mendung yang tertutupi kebencian. Itulah yang dirasakan oleh Rama, beberapa hari lalu Rama tak sengaja bertemu dengan orang yan sangat ia benci bahkan ia sudah menghapusnya dalam pikirannya. Rama tak berani untuk membuka ingatan tentang orang yang pernah menghancurkan setengah hidupnya. Tetapi apa daya sekarang Rama harus berbelas kasih dan menerima orang yang dibencinya itu denga tangan terbuka. Pasalnya Rama terlanjur sayang dengan seorang wanita yang ia sudah anggap sebagai ibunya sendiri. Wanita yang kini tinggal bersama Rama dan ya dengan orang yang Rama benci. Rama masih ingin menutup dirinya dengan orang yang ia benci kini, tetapi wanita yang ia anggap sebagai  ibunya menekankan kepada Rama bahwa ia harus menerima orang itu dengan segala keadaan. Walaupun orang itu telah menghancurkan setengah hidupnya tetapi Rama harus tetap menghormatinya sebagai Ayah Kandungnya sendiri.
                Ada yang berbeda dengan ayahnya kini, karena fisik ayahnya tak sempurna seperti dulu. Dulu ayahnya begitu kekar dan besar. Tubuhnya yang tinggi dengan tulang pipi yang kuat dan mata yang besar membuat semua orang takut kepadanya. Orang-orang kerap memanggilnya dengan “Kepala Singa”. Ayahnya dulu adalah seorang yang dianggap memberi kebijaksanaan dan keadilan kepada semua orang dengan tepat. Kepala Singa karena ia akan memakan semua orang yang berani kepadanya jika menentang perintahnya. Perintahnya adalah kepatuhan terhadapa hukum. Maka disebutkah ia dengan Sang Kepala Singa. Kepala Singa tetaplah kepala Singa dan harus bisa tetap menjadi Kepala Singa. Keadaan itu berubah untuk pertama kalinya. Keadaan yang membalikkan semua 180 derajat dan keaadaan itulah yang membuat Rama membeci ayahnya walaupun ayahnya sekarang tidak sekuat dan segagah dulu.
                “Ram, apakah ibumu sudah menelpon kamu? “, tanya seorang wanita menghampiri Rama. Wanita itu menghampiri Rama dengan penuh harap akan jawaban Rama. Tetap saja sorotan mata Rama menatap keluar jendela. Sekarang keadaan berbeda, keadaan rumah ini berbeda dengan keadaan dulu. Semua orang yang ia yakini bisa bertahan dirumah ini menghilang dan wanita yang ada dibelakangnya kini adalah satu jawaban dimana ia harus membuka jawaban dan menenemukan kunci utama rumah ini. Sekarang berbeda, Ayahnya kini telah memasuki rumah ini dan ia harus mengatur ulang semua startegi dalam permainan rumah ini. Permainan yang mengutak-atik seluruh kehidupan kedepannya. Bukankah ini akan menjadi sebuah permainan menenangkan hati yang bersih. Rama tak percaya jika semua ini akan terjadi dan mengubah segala yang ia rencanakan dulu.

Serendipity

   Before the moonshine came out to announce the day will be clear with shining stars, the sun has been informed to the sky do not move thos...